Masjid Suyudan tidak dibangun langsung pada tahun 1827. Pada awalnya, tempat ini hanya berupa sebuah tapak batu yang menghadap kiblat, dikelilingi kolam ikan dan sumber air. Batu tersebut kemudian dipindahkan sekitar tahun 1827, sementara proses pembangunan masjid terus berlanjut hingga akhirnya selesai pada tahun 1830
Mengenal Masjid Soejudan
Masjid Suyudan tidak dibangun langsung pada tahun 1827. Pada awalnya, tempat ini hanya berupa sebuah tapak batu yang menghadap kiblat, dikelilingi kolam ikan dan sumber air. Batu tersebut kemudian dipindahkan sekitar tahun 1827, sementara proses pembangunan masjid terus berlanjut hingga akhirnya selesai pada tahun 1830. Masjid ini berlokasi di Dukuh Suyudan, Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali, dan menjadi salah satu situs bersejarah yang merekam jejak penyebaran Islam di Jawa.
Sejarah Masjid Suyudan
1. Awal Mula (Sebelum 1827)
Cikal bakal masjid ini berasal dari sebuah tapak batu yang telah menghadap ke arah kiblat dan berada di sekitar sumber air. Lokasi ini telah dianggap sakral dan digunakan sebagai tempat ibadah masyarakat pada masa itu.
2. Masa Perubahan (Sekitar 1827)
Pada sekitar tahun 1827, tapak batu tersebut dipindahkan ke lokasi baru. Di masa ini, area Masjid Suyudan masih dalam tahap penataan dan pengembangan sebagai tempat ibadah yang lebih permanen.
3. Penyelesaian Pembangunan (1830)
Pembangunan fisik masjid rampung pada tahun 1830. Dengan demikian, Masjid Suyudan menjadi salah satu masjid tertua di Boyolali dan memiliki nilai sejarah yang tinggi, khususnya dalam perkembangan penyebaran Islam di wilayah tersebut.
Desa Wisata Kiringan Lestari
Pasar Ngat Legi
Cari pengalaman kuliner otentik di Boyolali yang tak terlupakan? Pasar Ngat Legi jadi pilihan!
Masjid Soejoedan
Arsitekturnya yang khas memadukan filosofi bangunan Jawa dengan fungsi religius, menciptakan suasana yang teduh dan khusyuk
Mata Air Dewi Pancuran
Mata Air Dewi Pancuran bukan sekadar sumber air, melainkan sumber kehidupan dan legenda bagi masyarakat Desa Kiringan
Jelajahi Sekarang Juga
Wisata Edukasi
Belajar tak harus di ruang kelas. Di Desa Kiringan, wisata edukasi menghadirkan pengalaman langsung—dari sejarah candi, tradisi budaya, hingga kearifan lokal yang penuh makna
Wisata Budaya
Jelajahi jejak sejarah dan tradisi yang hidup di Desa Kiringan, dari pesona candi kuno hingga kekayaan budaya yang diwariskan turun-temurun.
Wisata Kuliner
Setiap sajian kuliner di Desa Kiringan bukan hanya makanan, melainkan cerita tentang budaya, tradisi, dan kehangatan masyarakatnya





