Perjalanan lahirnya Pasar Ngat Legi berlangsung cukup panjang. Kami melalui proses pengamatan dan kajian mendalam terhadap berbagai potensi yang dimiliki Desa Kiringan. Salah satu potensi terbesar adalah sektor pariwisata. Namun, kami menyadari bahwa Desa Kiringan tidak bisa sekadar meniru konsep wisata desa lain. Kami perlu menghadirkan sesuatu yang autentik dan sesuai karakter desa.
Mengenal Pasar Ngat Legi
Perjalanan lahirnya Pasar Ngat Legi berlangsung cukup panjang. Kami melalui proses pengamatan dan kajian mendalam terhadap berbagai potensi yang dimiliki Desa Kiringan. Salah satu potensi terbesar adalah sektor pariwisata. Namun, kami menyadari bahwa Desa Kiringan tidak bisa sekadar meniru konsep wisata desa lain. Kami perlu menghadirkan sesuatu yang autentik dan sesuai karakter desa.
Dari proses tersebut, kami menetapkan bahwa Kiringan akan dikembangkan sebagai Desa Wisata Edukasi Kuliner. Keputusan ini berangkat dari kekayaan lokal yang dimiliki desa, baik dari sisi kuliner tradisional maupun budaya pengolahan makanan yang masih terjaga.
Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi potensi yang dapat dikembangkan. Proses ini dilakukan bersama para pegiat wisata desa yang berasal dari berbagai unsur: Pemerintah Desa, BPD, PKK Desa, Karang Taruna, serta para pelaku UMKM Desa Kiringan. Sinergi dan kolaborasi inilah yang menjadi fondasi utama perkembangan Pasar Ngat Legi hingga saat ini.
Setelah itu, kami melakukan serangkaian diskusi untuk bersama-sama menggali dan mengeksplorasi potensi yang dimiliki Desa Kiringan. Salah satu kekayaan utama desa ini adalah kuliner—mulai dari jajanan tradisional, produk unggulan, hingga hamparan sawah yang luas yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai wisata edukasi.
Perjalanan menuju konsep tersebut tidak singkat. Sekitar enam tahun lalu, kami mulai melakukan pencarian dan belajar dari berbagai referensi. Kami melakukan studi tiru ke beberapa daerah dan kemudian mencocokkannya dengan kondisi serta karakter Desa Kiringan. Dari berbagai opsi yang kami pelajari, akhirnya kami memilih konsep wisata edukasi, karena tidak banyak desa di Kabupaten Boyolali yang memiliki fokus pada wisata edukasi, sehingga konsep ini menjadi keunikan tersendiri bagi Kiringan.
Salah satu embrio dari lahirnya Desa Wisata Kiringan adalah Pasar Ngat Legi, yaitu pasar sawah yang digelar setiap 35 hari sekali (dari Minggu Legi ke Minggu Legi). Pasar ini melibatkan masyarakat Desa Kiringan sebagai pelaku UMKM dan pedagang lokal. Pada awal penyelenggaraan, pasar ini hanya diikuti oleh sekitar 15 peserta. Namun hingga bulan September 2025, jumlah pelaku UMKM yang bergabung telah meningkat menjadi 60 peserta, dan mereka telah merasakan manfaat nyata dari kehadiran Pasar Ngat Legi.
Dari sinilah kami semakin yakin bahwa pengembangan desa wisata membawa dampak positif. Potensi desa dapat terangkat, kesejahteraan masyarakat meningkat, dan warga dapat terlibat langsung dalam berbagai kegiatan. Kini, Pasar Ngat Legi menjadi wadah utama bagi UMKM Desa Kiringan untuk berkembang dan memperkenalkan produk mereka kepada masyarakat luas.
Desa Wisata Kiringan Lestari
Pasar Ngat Legi
Cari pengalaman kuliner otentik di Boyolali yang tak terlupakan? Pasar Ngat Legi jadi pilihan!
Masjid Soejoedan
Arsitekturnya yang khas memadukan filosofi bangunan Jawa dengan fungsi religius, menciptakan suasana yang teduh dan khusyuk
Mata Air Dewi Pancuran
Mata Air Dewi Pancuran bukan sekadar sumber air, melainkan sumber kehidupan dan legenda bagi masyarakat Desa Kiringan
Jelajahi Sekarang Juga
Wisata Edukasi
Belajar tak harus di ruang kelas. Di Desa Kiringan, wisata edukasi menghadirkan pengalaman langsung—dari sejarah candi, tradisi budaya, hingga kearifan lokal yang penuh makna
Wisata Budaya
Jelajahi jejak sejarah dan tradisi yang hidup di Desa Kiringan, dari pesona candi kuno hingga kekayaan budaya yang diwariskan turun-temurun.
Wisata Kuliner
Setiap sajian kuliner di Desa Kiringan bukan hanya makanan, melainkan cerita tentang budaya, tradisi, dan kehangatan masyarakatnya





